Sunday, March 11, 2012

KONSEP DASAR PEDAGOGIK

KONSEP DASAR PEDAGOGIK

(Uyoh Sadulloh)

a. Pendidikan Dalam Arti Khusus

Pedagogik berasal dari kata Yunani “ paedos “, yang berarti anak laki-laki, dan “agogos“ artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani Kuno yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan adalah seorang ahli, yang membimbing anak kearah tujuan hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveled (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak “ mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. “Jadi pedagogik adalah ilmu pendidikan anak “.Pendidikan mengandung tiga aspek yaitu mendidik, mengajar dan melatih.

Langeveld (1980) membedakan istilah “pedagogik” dengan istilah “pedagogi”. Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih menitik beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran bagaimana kita membimbing anak, mendidik anak. Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.

Pedagogik merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya tentang hakikat manusia, hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta hakekat proses pendidikan. Tetapi keduanya antara pedagogi dan pedagogik tidak dapat dipisahkan secara jelas. Keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan, saling memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.

Dalam bahasa Inggris kata yang berhubungan dengan pedagogik, yaitu pendidikan dengan menggunakan perkataan “education”. Sekarang digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut. Kata education berhubungan dengan kata Latin “educere” yang berarti mengeluarkan suatu kemampuan” (e = keluar, ducere = memimpin), jadi berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan di dalam diri anak.

Kemudian pendidikan dapat diartikan secara khusus dan secara luas. Dalam pengertian secara khusus pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya (Langeveld). Dalam bukunya Ahmadi dan Uhbiyati (2001) mengemukan beberapa definisi pendidikan menurut para tokoh diantaranya :

a) Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.

b) Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

d) Langeveld : Mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai kedewasaan.

e) Bojonegoro : Mendidik adalah memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai kedewasaan.

Jadi pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Pendidikan dalam arti khusus ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dalam arti tanggung jawab keluarga. Hal tersebut lebih jelas dikemukakan oleh Drijarkara (dalam Sadulloh dkk), bahwa :

a) Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi pemanusiaan anak. Dia berproses untuk memanusiakan sendiri sebagai manusia purnawan.

b) Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai manusia purnawan.

c) Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibu-anak, yang mana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.

Menurut Drijarkara, pendidikan secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan keluarga. Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan figur sentral dalam pendidikan. Ayah dan ibu bertanggung jawab membantu memanusiakan, membudayakan dan menanamkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya. Bimbingan dan bantuan ayah dan ibu tersebut akan berakhir apabila anak menjadi dewasa, menjadi manusia sempurna.

Dari uraian diatas pedagogik pembahasannya terbatas kepada anak, jadi yang menjadi objek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, menurut Langeveld disebut “situasi pendidikan”. Jadi proses pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa. Pendidik dalam hal ini bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang tua, membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri.

b. Pendidikan Dalam Arti Luas

Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Henderson (1959) mengemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.

Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari pengertian-pengertian pendidikan diatas ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan :

1) Pendidikan berlangsung seumur hidup. Usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir dari kandungan ibunya, sampai tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya. Suatu konsekuensi dari pendidikan sepanjang hayat adalah bahwa pendidikan tidak identik dengan persekolahan. Pendidikan akan berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

2) Tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia : tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan tanggung jawab pemerintah.

3) Bagi manusia pendidikan merupakan suatu keharusan, karena dengan pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang, yang disebut manusia seluruhnya.

Bagi orang dewasa ilmu pendidikan yang mengkajinya disebut “andragogi” yang berasal dari bahasa Yunani “andr” dan “agogos”. Dalam bahasa Yunani “andr” berarti orang dewasa dan “agogos’ berarti memimpin atau mendidik. Knowles (1980) mendefinisikan andragogi sebagai ilmu atau seni dalam membantu warga belajar. Berbeda dengan pedagogik yang dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak.

Orang dewasa, tidak hanya dilihat dari segi biologis semata, melainkan dari segi sosial dan psikologis. Secara biologis, seseorang dikatakan telah dewasa apabila ia telah mampu melakukan reproduksi. Secara sosial, seseorang disebut dewasa apabila ia melakukan peran-peran sosial yang biasanya dibebankan kepada orang dewasa. Secara psikologis, seseorang dikatakan dewasa bila ia telah memiliki tanggung jawab terhadap kehidupan dan keputusan yang diambil.

Andragogik adalah suatu model proses pembelajaran peserta didik dewasa. Untuk itu sumber belajar hendaknya mampu membantu warga belajar untuk :

a) Mengidentifikasi kebutuhan.

b) Merumuskan tujuan belajar.

c) Ikut serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar.

d) Ikut serta dalam mengevaluasi kegiatan belajar.

c. Mendidik, Mengajar, Melatih

Pada hakekatnya pendidikan mengandung tiga unsur yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Dalam bahasa sehari-hari kita juga sering mendengar kata-kata lain yang sering digunakan memelihara anak dan mengurus anak. Memelihara anak dapat diartikan memberi perlindungan kepada anak supaya lestari hidupnya. Perkataan demikian kadang-kadang dihubungkan dengan perkataan memelihara ayam, memelihara anjing, memelihara ternak. Oleh karena itu sebaiknya jangan dipakai kepada anak. Mendidik menurut Darji Darmodiharjo menunjukkan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, hati nurani, kecintaan, rasa kesusilaan, ketaqwaan dan sebagainya.

Mengajar berarti memberi pelajaran tentang ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan berpikirnya. Atau disebut juga pendidikan intelektual. Intelek anak adalah kemampuan anak berpikir dalam berbagai bidang kehidupan. Pengajaran atau pendidikan intelektual marupakan bagian dari seluruh proses pendidikan, atau pengajaran mempunyai arti lebih sempit dari pendidikan.

Lebih sempit lagi perkataan latihan, seperti latihan menggambar, latihan membaca dan menulis, latihan naik sepeda, latihan menembak dan sebagainya. Latihan ialah usaha untuk memperoleh keterampilan dengan melatihkan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga terjadi mekanisasi atau pembiasaan.

Tujuan dari ketiga jenis kegiatan itu juga berbeda. Mendidik ingin mencapai kepribadian yang terpadu, terintegrasi, yang sering dirumuskan untuk mencapai kepribadian yang dewasa.

Tujuan pengajaran yang bersifat intelek anak ialah supaya anak kelak sebagai orang dewasa memiliki kemampuan berpikir seperti yang diharapkan dari orang dewasa secara ideal, yaitu mampu berpikir logis, kritis, objektif, sistematis, analitis, integratif dan inovatif.

Tujuan latihan ialah untuk memperoleh keterampilan tentang sesuatu. Keterampilan adalah sesuatu perbuatan yang berlangsung secara mekanis, yang mempermudah kehidupan sehari-hari dan dapat pula membantu proses belajar.

Friday, March 9, 2012

Tugas mata Kuliah Seni rupa

Membuat kerajinan 3 dimensi atau 2 dimensi dari barang-barang bekas..
Tidak boleh menjiplak/mengikuti contoh, dan tidak diperkenankan membeli kecuali lem, paku, dsb.

File contoh disertai gambar bisa didownload di link dibawah ini:

1. Contoh Kerajinan 2 Dimensi
2. Contoh Kerajinan 3 Dimensi

catatan: harus karya sendiri

TV ONLINE


Monday, March 5, 2012

Semua Guru Harus GoBlog..!!


eiitts..
jangan dulu tersinggung ketika anda membaca judul ini, baca dulu artikelnya, baru deh komenter..
hehe.

Seiring perkembangan ICT/TIK di era modern ini, guru/pengajar sudah sepantasnya memanfaatkannya secara optimal. baik itu untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan pembelajaran.
penggunaan Blog dalam pembelajaran sangatlah positif, mengingat proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan didalam sekolah atau ruangan kelas saja, sumber informasi pun bisa dipergunakan sebagai media pembelajaran. kehidupan menggunakan blog pun sudah menjamur disetiap kalangan, entah itu hanya ide, opini, curhatan, share informasi, ataupun sebagai peluang bisnis.

Sebagai dikutip dari Wikipediaindonesia.com, dilihat dari pemanfaatannya, blog dapat dibagai menjadi beberapa jenis, antara lain: 1) Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye), 2) Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman, 3) Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu, 4) Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll. 5) Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog), 6) Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling, 7) Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru, 8) Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws), 9) Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televise, 10) Blog agama: Membahas tentang agama, 11) Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru, 12) Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu, 13) Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website, 14) Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka, 15) Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing, 16) Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog).

Jenis blog diatas dibagi berdasarkan klasifikasi dan fokus yang akan dibahas dalam blog tersebut. Dalam perkembangannya, banyak blogger (sebutan bagi penggiat blog) yang mencampur semua jenis-jenis blog diatas menjadi satu blog dengan isi yang bervariasi. Penulis tidak akan menjelaskan secara detail jenis-jenis blog tersebut, tapi sebagai seorang pendidik (guru), penulis akan mencoba fokus pada pemanfaatan blog sebagai media dan sumber belajar alternatif di sekolah.

media untuk membuat blog pun sangat banyak, diantara.a yg paling populeryakni Blogger.com, wordpress.com, multiply.com dll.

adapun fungsi blog terhadap dunia pendidikan adalah sebagai berikut:

Blog dan Dunia Pendidikan

Pesatnya perkembangan blog di Indonesia tentunya menjadi inpirasi baru bagi para penggiat pendidikan khususnya guru. Banyak guru yang sudah memanfaatkan media ini sebagai media dan pusat belajar di sekolah. Hal ini cukup efektif karena jumlah pengguna internet di Indonesia cukup signifikan, dan mayoritas digunakan oleh para pelajar. Jika teknologi dapat di adaptasi menjadi media dan sumber belajar, tentunya akan sangat membantu guru dan para siswa dalam mengajar dan belajar di sekolah. Ada beberapa manfaat Blog sebagai media dan sumber belajar di sekolah, antara lain:

  1. Blog dapat diakses oleh siapapun di belahan dunia. Dengan blog, guru bisa berbagi (sharing) materi pelajaran tidak hanya untuk siswanya tap juga setiap orang orang yang membutuhkan pemikiran kita dimanapun mereka berada (unlimited acces), dengan mudah dan murah;
  2. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru. Artinya, kreatifitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog, seperi kreatifitas dalam menulis, maupun karya-karya lainnya. Karena media cetak cukup terbatas untuk memuat tulisan-tulisan kita, blog dapat menjadi penyaluran kreatifitas menulis, karena bisa langsung publish tanpa editing.
  3. Blog dapat meringankan tugas dan beban guru dalam mengajar. Blog akan sangat memudahkan tugas guru, karena segalanya dapat dimasukkan ke dalam blog dan siswa dengan mudah mengunduhnya. Tentunya cara tersebut dapat menghemat waktu, tenaga, biaya, dll.
  4. Blog dapat menjadi media silaturrahmi. Karena Blog dapat di akses oleh siapapun di seluruh dunia, tentunya akan mejadi sarana untuk bertemu secara tidak langsung dan dapat menjalin komunikasi satu sama lain.
  5. Blog dapat menjadi sarana aktualisasi diri. Dengan blog, kita akan lebih kreatif karena memiliki saran dan wadah menyalurkannya.
  6. Blog bisa menjadi sarana dakwah. Dengan blog, bagi kita yang tidak punya waktu untuk menyampaikan dakwah, dapat memanfaatkan blog sebagi media untuk berdakwah.(dikutip dari: http://klubgurusmi.wordpress.com)

Selain manfaat diatas, sebagaimana dikutip http://remajakontemporer.blogspot.com, ada beberapa keuntungan lain dari Blog khususnya untuk para pelajar, antara lain:

  1. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan, gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat terpublikasi secara luas. Setiap buah pikiran yang berhasil mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka punya. Apresiasi tersebut tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa tanggapan, pengakuan, pujian, dan bahkan kritikan atas apa yang mereka berhasil dokumentasikan.
  2. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan lebih fleksibel.
  3. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para siswanya. Misalnya seorang guru memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan. Materi pelajaran yang diposting melalui media blog bisa menjadi sebuah konten hebat yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan;
  4. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin, diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar, tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua bidang.

Karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatn Blog sebagai media dan sumber belajar guru dan siswa, tentunya para guru dapat mencoba menerapkan media tersebut. Karena memiliki blog artinya memilki rumah maya. Dirumah tersebut kita bisa isi dengan apapun yang bermanfaat untuk orang lain, khususnya untuk menunjang tugas guru dalam mencerdaskan generasi bangsa.


Friday, March 2, 2012

Logo ITS samaan dengan logo ITS?



Sampai sekarang belum diketahui secara pasti siapa menjiplak siapa. Tapi (menurut saya) bila dilihat maknanya dan asal usul nya maka jelas bahwa Perusahaan Rusia tersebut menjiplak Logo ITS Surabaya. Alasannya:

  • Gambar dalam perisai pada logo merupakan penyederhanaan Lambang ITS yang sudah digunakan sejak lama.
  • Gambar dalam perisai pada logo tersebut merupakan paduan dari Roda Teknik, Tugu Pahlawan, dan Bunga Wijayakusuma.
  • Jenis Font yang digunakan pada tulisan ITS dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember adalah sama yaitu FrizQuadrata. Sedangkan logo pada perusahaan Rusia tersebut berbeda dan terkesan sengaja diganti/ditambahkan tanpa melalui proses kreatif. (well… sebetulnya kreatif juga jiplaknya karena sama-sama ITS… :D )