Thursday, February 18, 2010

N2O GAS PEMBUAT ORANG TERTAWA


Mungkin mendengar “gas ketawa” saja, pembaca langsung tertawa. Maklum, istilah itu belum populer, apalagi definisinya.

Tetapi memang ada, yang disebut juga dengan dinitrogen monooksida (N2O). Tidak berwarna dan tidak berbau. Tidak mudah menguap serta ramah lingkungan. Limbah hasil pembakaran terdiri uap air, nitrogen, karbon dioksida, dan karbon monoksida.

Sesorang yang menghirupnya akan terbebas dari rasa sakit. Tidak lama kemudian menampakkan rasa senang berlebihan. Akhirnya tertawa dalam waktu panjang. Terlebih pada mereka yang secara kodrati berbakat ketawa.

Penemunya bernama Joseph Priestley (1772). Tetapi masih mentah. Aplikasinya masih dangkal. Barulah 25 tahun kemudian Sir Hamphry Davy menelitinya melalui eksperimen-eksperimen berbiaya tinggal. Malah ia pernah mencelupkan kepalanya ke dalam sebuah wadah berisi (N2O) selama beberapa detik sehingga pingsang. Setelah sadar, ia menyamakan pengalamannya seperti korban opium dan alkohol.

Cara membuatnya antara lain dengan melarutkan logam seng ke dalam zat nitrat yang terlarut. Bisa juga dengan mencampurkan hidroksilamina hidroklorida ke dalam natrium nitrat.

Lainnya dengan memanaskan ammonium nitrat sampai mendekati 250 derjat celcius. Ini akan menguraikan zat tersebut menjadi gas ketawa dan air. Kemudian dicairkan secara murni dengan pemampatan/pendinginan. Akhirnya disimpan dalam silinder logam.

Pada abad 18 gas ketawa sangat populer sebagai zat yang merangsang hiburan, tertawan, dan ketenangan. Entah berapa banyak karikatur tentang seseorang yang memberi gas tertawa kepada sang kekasih untuk menghentikan tingkah cerewetnya.

Ada pula ilustrasi tentang pesta ketawa setelah menghirup gas ketawa. Memang sesuai sifatnya yang bisa membuat efek tertawa, N2O awalnya banyak dikonsumsi untuk hiburan.

Efek fisiologi yang sering dirasakan pengguna N2O adalah keadaan tidak sadar selama beberapa saat. Meskipun N2O tidak mengikat oksigen dan hemoglobin, namun bisa bergerak bebas di dalam darah dan mengkontaminasi paru-paru. Bila langsung menghirupnya dari tabung akan membuat pita suara jadi rusak. Belum lagi bahaya lainnya.

Sebagai sarana medis, N2O mulai dimanfaatkan pada akhir abad 19 oleh Horace Wells, seorang dokter gigi. Sampai kini dipakai sudah sering dipakai sebagai alat pembiusan menjelang operasi bedah. Kecermatan takaran perlu ditegaskan di sini. Bila berlebihan bisa merusak syaraf secara permanen. Umumnya digunakan dalam bentuk campuran dengan oksigen dengan empat berbanding satu.

Tidak ketinggalan pemain teater komedi. Yaitu dengan sedikit mengicap N2O. Sebentar kemudian tertawa terbahak-bahak. Para penonton jadi ikut-ikutan tertawa. Tetapi bukan karena mengisap N2O, melainkan melihat pemainnya tertawa terbahhak-bahak. Bagi pelawak berwajah lucu jelas akan semakin mencapai sasaran, meskipun okelah skenario dasarnya biasa-biasa saja.

Yang perlu diwaspadai adalah penyalahgunaan N2O untuk melakukan kejahatan. Misalnya, membuat orang tidak mampu mengontrol hartanya sehingga memberi kesempatan bagi pencurian. Maka itu tidak heran, untuk memiliki N2O harus memenuhi prosedural ketat. Jangan sampai berada di tangan mereka yang berniat buruk. Dari berbagai sumber.

1 komentar:

  1. N2O itu bukannya yang biasa dipake buat NOS ?

    ReplyDelete