MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK DAN MINAT BELAJAR SISWA
MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA[1]
oleh
Dede Permana[2]
Pendahuluan
Dalam kegiatan pembelajaran, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan–kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong aktifitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran antara lain: diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karyawisata, studi kasus, bermain peran, dan kegiatan- kegiatan lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran (Mulyasa, 2005:101).
Terdapat kecenderungan perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran yang lesu, pasif, dan perilaku yang sukar dikontrol. Perilaku semacam ini dakibatkan suatu proses pembelajaran yang tidak banyak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran karena waktu tersita dalam penyajian materi yang terlalu serius, tidak mempergunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi, kurang menguasai materi-materi, serta tidak menggunakan variasi dalam menyampaikan pelajaran alias monoton,,sehingga siswa tidak termotivasi, dan tidak terdapat suatu interaksi dalam pembelajaran antara guru, siswa, serta lingkungan. semua ini bisa berdampak negatif terhadap minat belajar siswa. Siswa bisa malas belajar, bosan, mengantuk dan akibatnya siswa tidak berhasil dalam menguasai materi pelajaran. Metode karyawisata dapat mengurangi kejenuhan dan kelesuan dalam proses belajar mengajar yang berfokus di kelas, sekaligus memberi jalan keluar kurangnya peralatan atau media dalam proses belajar mengajar.
Pada dasarnya, semua guru dapat menggunakan laboratorium alamiah yang sudah tersedia disekitar sekolah. Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk digunakan sebagai alat pelajaran. Proses pendidikan banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan di luar sekolah. Kondisi lingkungan luar sekolah juga turut menentukan kualitas produk (output) dari proses pendidikan.
Minat Belajar
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, Minat menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu gairah keinginan.
Slameto, (2003:180) menyatakan bahwa minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.
Jadi, yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti: gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.
Ada beberapa indikator-indikator minat belajar siswa sebagai berikut :
1) Pengalaman belajar
Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mata pelajaran tersebut baik seperti …..prestasi belajar.
2) Mempunyai sikap emosional yang tinggi
Seorang anak yang berminat dalam belajar mempunyai sikap emosional yang …..tinggi misalnya siswa tersebut aktif mengikuti pelajaran, selalu mengerjakan …..pekerjaan rumah dengan baik.
3) Pokok pembicaraan
…..Apa yang dibicarakan (didiskusikan) anak dengan orang dewasa atau teman …..sebaya, dapat .memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa …..kuatnya minat tersebut. Jadi, artinya dalam berdiskusi anak tersebut akan …..antusias semangat dan berprestasi.
4) Buku bacaan (buku yang dibaca)
..Biasanya siswa atau anak jika diberi kebebasan untuk memilih buku bacaan …..tertentu siswa itu akan memilih buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan …..bakat dan minatnya.
5) Pertanyaan
. Bila pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa selalu aktif dalam …..bertanya dan pertanyaan tersebut sesuai dengan materi yang diajarkan itu …..bertanda bahwa siswa tersebut memiliki minat yang besar terhadap pelajaran …..tersebut.
Dengan adanya indikator-indikator di atas, seorang guru bisa mengetahui, apakah siswa yang diajarnya itu berminat untuk mempelajari suatu pelajarannya dalam artian belajar atau tidak berminat untuk belajar, jika siswa tidak berminat maka gurunya hendaknya memberi motivasi atau membangkitkan minat siswa tersebut, diantaranya dengan menggunakan variasi gaya mengajar.
Metode Karyawisata
Pengertian metode tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. sedangkan karyawisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan.
Metode karyawisata diartikan sebagai suatu strategi belajar mengajar, dimana guru dan siswanya mengunjungi suatu tempat tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman (Danim, 1995:38).
Menurut Budiarjo (2004) karyawisata adalah bepergian mengunjungi suatu obyek dalam rangka memperluas pengetahuan. Jadi tujuan penyelengaraan karyawisata terkait dengan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum pendidikan sekolah (Gerbang, 12(III),Juni 2004).
Pakar kecerdasan majemuk, Thomas Amstrong (2002), dalam bukunya ”Sekolah Para Juara: Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia Pendidikan,” (2002:67) mengatakan karyawisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan oleh guru untuk mengejarkan teori kecerdasan majemuk. Caranya ialah dengan mengajak siswa pergi ke suatu tempat disekitar sekolah, yang ditempat itu setiap kecerdasan digunakan secra khusus dan berperan penting. Tempat yang dapat dikunjungi antara lain perpustakaan (kecerdasan berbahasa), laboratorium (kecerdasan logika), stasiun radio yang memutar lagu-lagu (cerdas musik),usaha kerajinan (cerdas gambar dan tubuh), kantor hubungan masyarakat(cerdas gaul), kantor psikolog (cerdas diri), dan kebun binatang (cerdas alam). Ini akan memberikan kepada siswa gambaran kehidupan nyata yang lebih akurat tentang teori kecerdasan majemuk dibandingkan dengan yang dapat mereka peroleh di kelas. Tujuan metode ini adalah mendekatkan pembelajar dengan objek pembelajaran. Dengan metode karyawisata, diharapkan siswa tidak hanya sekadar belajar, tetapi juga belajar sambil bermain.
Mufasir terkenal, Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209), menulis: .perjalanan wisata mempunyai dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusia. Karena, dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar. Mungkin juga ia menemui orang-orang terkemuka, sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang tidak dimilikinya.
Menurut Roestiyah (2001:85) , karyawisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karyawisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya. Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Saat ini banyak orang yang mengidentikkan kegiatan karyawisata dengan kegiatan darmawisata atau rekreasi yang hanya dilakukan pada kegiatan akhir tahun pelajaran dan biasanya anak diajak pergi ke tempat yang jauh. Padahal karyawisata merupakan suatu metode yang dapat dilakukan oleh pendidik setiap saat dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu. Sehingga diharapkan anak dapat mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan juga konkret mereka juga dapat memahami kehidupan riil dalam lingkungan beserta segala masalahnya. Adapun keunggulan metode karyawisata adalah:
1. Siswa dapat menyaksikan secara langsung,
2. Dapat menjawab masalah atau pertanyaan sekaligus selama di lapangan dengan
mempertanyakan, mengamat-amati, mencatat, menyimpulkan dan lain-lain
terhadap hal-hal yang belum/kurang dipahami,
3. Dengan melalui dua hal tersebut diatas, dimungkinkan siswa dapat
mempraktekkan hasil karyawisata/hasil kunjungannya,
4. Pengetahuan siswa menjadi terpadu,
5. Sebagai selingan yang menyenangkan yang dapat menimbulkan semangat baru
untuk belajar dengan sungguh-sungguh,
6. Menimbulkan cakrawala pikir/ harizon yang luas dan intuisif
Langkah- langkah Pokok dalam Pelaksanaan Metode Karyawisata
1. Perencanaan Karyawisata
- Merumuskan tujuan karyawisata.
- Menetapkan objek kayawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- Menetapkan lamanya karyawisata.
- Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata.
- Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.
2. Pelaksanaan Karyawisata
Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat karyawisata
dengan bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan
yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas.
3. Tindak Lanjut
Pada akhir karyawisata siswa diminta laporannya baik lisan maupun
tertulis, mengenai inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karyawisata.
Karyawisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.
Kegiatan karyawisata termasuk program yang disebut outdoor education. Dimana program ini pada dasarnya merupakan proses belajar mengajar dengan mengambil tempat di luar gedung/kelas dan menggunakan lingkungan/alam sebagai laboratorium hidup. Dengan demikian, program ini memandang lingkungan sebagai sumber belajar.
Dengan karakternya yang istimewa tersebut, maka program “outdoor education” dapat dipandang mempunyai potensi untuk memperkaya dan mengembangkan kurikulum sekolah melalui kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung di lapangan kepada para pesertanya (Smith dalam Hartoto, 1995:80). Lebih lanjut program ini memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuan memimpin memecah masalah yang di hadapi langsung di lapangan, kemampuan mengedintifikasi masalah di lapangan, kemampuan melakukan obsevasi dan mengumpulkan data, yang pada gilirannya program ini mampu merangsang peserta untuk membangkitkan kesadaran untuk menghargai lingkungan/alam dan akhirnya timbul rasa untuk menyayangi dan melindunginya.
Para ahli karyawisata mengatakan bahwa prinsip “outdoor education” adalah menyenangkan. Menimbulkan rasa cinta terhadap lingkungan serta menghargai dalam arti menumbuhkan rasa ingin memelihara seperti miliknya sendiri dan memberikan kesan yang menarik. Hal ini bisa di capai jika program ini meliputi tujuan-tujuan seperti berikut (Ford dalam Hartoto, 1995:81) :
1. Untuk mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan dan melestarikannya,
2. Untuk mengembangkan pengertian dan kemampuan penalaran serta pemahaman menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara benar,
3. Untuk menggugah kesadaran manusia akan hubungan timbal balik yang harmonis antara manusia dengan lingkungannya dan semakin mengenal karakter lingkungannya,
4. Membantu secara positif mengembangkan sikap, tingkah laku, dan hubungan sosial setiap individu,
5. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktik atau budaya hidup sehat,
6. Membantu membuat pelajaran di kelas menjadi lebih berarti melalui aplikasi pengalaman langsung di lapangan,
7. Membuka peluang membangun kerjasama antara masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan karyawisata pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,
8. Menumbuhkan dan memperkuat rasa percaya diri,
9. Mempererat persaudaraan dan tumbunya rasa saling mendukung di antara sesama anggota kelompok,
10. menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi,
11. Menambah kesenangan pribadi dan rasa kebersamaan dengan anggota kelompok.
SIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata adalah metode yang paling disenangi peserta didik, metode ini mampu membangkitkan minat peserta didik untuk belajar karena mempunyai sifat yang menyenangkan, serta bisa menumbuhkan kecerdasan majemuk karena metode ini mencakup semua aspek kecerdasan.
Referensi:
Gunarti, Winda dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar. Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Jumono. 2010. Supply Chain Analysis for Dummies, [Online] Tersedia:
http://smpn1mesra.wordpress.com/2010/05/26/karya-wisata [06 November 2011]
Purwanto. 2008. Pembelajaran dengan metode Karyawisata, [Online] Tersedia:
http://sd.kps.sch.id/index.php?option=com_content&task=view&id=12&Itemid=9
[06 November 2011]
Supradianto, T. 2006. Penggunaan Metode Karyawisata dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar, [Online] Tersedia: http://idb4.wikispaces.com/file/view/rc03-penggunaan+metode+karya+wisata+dalam+upaya+meningkatkan+motivasi+belajar+siswa+pada+bidang+studi+agama+islam.pdf [06 November 2011]
Sadeli, M. 2008. Minat Belajar Siswa, [Online] Tersedia: http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1206/Minat_Belajar_Siswa
[07 November 2011]s
Juliantara, K. 2010. Motivasi dan Minat Belajar Siswa, [Online] Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/motivasi-dan-minat-belajar-siswa/
[07 November 2011]
Setiawan, A.D. 2011. Metode Karyawisata, [Online] Tersedia: http://sdn2-ketro.blogspot.com/2011/02/metode-kerja-kelompok-karya-wisata-dan.html
[07 November 2011]
Arief, D. 20. Kumpulan Metode Pembelajaran, [Online] Tersedia: http://mieayam.student.fkip.uns.ac.id/kumpulan-metode-pembelajaran/
[07 November 2011]
0 komentar:
Post a Comment